Kamis, 12 November 2009

teringat padanya, cinta pertamaku, apa kabarnya ya? (lanjutan)

sedang ap gerangan dirinya?
menghubunginya? pernah terbesit dalam hati ini menghubunginya, ingin menanyakan bagaimana kabarnya, sedang senang atau sedihkah ia hari ini?
adakah ia memikirkan ku seperti aku memikirkannya, menghawatirkannya, mencemaskannya?
tapi apalah daya, aku benar-benar tak kuasa atau lebih tepatnya tak bernyali walau hanya sekedar menghubunginya untuk bertanya bagaimana kabarnya. lebih lagi untuk mengatakan bahwa kurindu padanya. huuuh.



entah apa yg membuatku begitu terpesona padanya, oh entahlah,,
tatapan matanya yang membiusku, membuyarkan semua pikiranku, yang sanggup membawaku ke dunia hayal meninggalkan sejenak dunia nyataku kah yang membuatku begitu jatuh cinta padanya? oh tatapan itu tak sanggup ku hapus dari benakku, begitu kuat, melekat dalam benakku.
hampir 2 tahun lalu kuputuskan mencoba menghapus semua kenangan tentangnya. walau sesungguhnya tak pernah benar-benar ingin ku lupakan tentangnya. perubahan memaksaku mencoba melupakannya, memupuskan semua yang telah kutanam selama ini, tak ingin lagi memupuknya, oh tapi mengapa, tak kusangka aku begitu bodoh dan tak berdaya, jangankan untuk menghapus rasa ini dari hatiku, mencoba menghilangkan kenangan tentangnya pun begitu sulit. setiap detail tentangnya sangat kuhapal. kupikir setelah aku coba dengan begitu kerasnya membuka hatiku untuk yang lain, sampai aku berpikir bahwa aku telah berhasil, aku akan sanggup melupakannya. nyatanya kini kenangan itu, rasa itu muncul secara tiba-tiba. mencengangkanku, ternyata apapun yang telah terukir, untuk yang satu ini terukir terlalu dalam, tak kan mudah bahkan takan pernah terhapus. seberapa kerasnya kucoba menghapusnya, menambahkan kenangan baru dari sosok yang lain, ternyata tetap saja tak bisa, tetap saja meninggalkan bekas.
oh bodohnya aku, sepertinya kusadari usahaku selama ini sia-sia.
hhh, lagi-lagi kucari tahu apapun tentangnya, meski tak secara langsung kutanyakan padanya. kucari tau apa kabarnya, sedang apa dirinya, apa hobi barunya?
pencarianku menemukan hasil, ternyata ia baik-baik saja, memiliki banyak teman, memiliki hobi baru, waw, selain motornya sekarang dia cinta fotografi. terlintas pikiran bodoh dalam benakku, andai saja aku yang menjadi objek fotonya? bodoh! haha.
hari ini dingin? ya! dingin, sejuk entah mengapa rasa panas ini terganti dengan kesejukan. mungkin setelah mengetahui kau baik-baik saja itu sangat melegakanku.
mmm, kurasa kau bahagia. kau tahu? ketika kau bahagia, aku disini pun turut berbahagia. terbanyang olehku senyum manismu mengembang dari bibirmu, tatapan matamu yang memancarkan kebahagiaan, tajam, berbinar, indah sekali. bahkan dalam hayalkupun, aku dapat membayangkan itu, begitu mempesona.
lagi-lagi aku jatuh kedalam bayang semu tentangmu..
oh tak apalah, untuk hari ini akan kubiarkan hayalku memerangkapku, sosokmu yang begitu sempurna tergambar dalam benakku, secara tak sadar sosokmu begitu kurindukan.
hari ini kubiarkan diriku terlena dalam bayang semu tentangmu, terlena karena kerinduan yang mendalam. sekali lagi kusapa ia dalam hayalku, 'hai cinta pertamaku, apa kabar?' ku ucakan seraya ku kembangkan senyum terindahku.

tak kusangka dirinya begitu berpengaruh, benar-benar memiliki pengaruh besar terhadapku.
dia mengajariku banyak hal, dia mengajariku tentang cinta, entah dengan cara apa ia menanamkan tentang bagaimana seharusnya cinta itu ku perlakukan.
pelajaran penting tentang cinta yang kudapat darinya, ketika cinta harus kulepaskan untuk melihatnya bahagia, maka akan kulepaskan.
darinyalah aku mengerti cinta tak pernah membuat orang menderita, ketika kulepaskan ia, kurelakan ia memilih kebahagiaannya, itu sama sekali tidak membuatku menderita. karena senyumnya adalah bahagiaku. melihat cintaku pergi menuju kebahagiaannya tak sedikitpun membuatku sakit.
cinta bukan tentang keegoisan, cinta bukan sebatas kepemilikan, cinta adalah ketika kita bisa melepasnya dan melihatnya berbahagia. cinta bukan sesuatu yang dapat dipaksakan.
oh begitu banyak yang kudapat dengan mencintainya. beruntungnya aku, kau ajariku begitu banyak tentang cinta.
terima kasih cinta pertamaku.
terima kasih atas semuanya.
terima kasih kau telah masuk dalam kehidupanku.
terima kasih atas rasa ini.
bolehkah aku tetap menyimpan kenangan tentangmu? yang sudah terlalu lekat hingga sulit kuhapus.
bolehkah namamu tetap terpatri dalam hatiku? hingga suatu saat nanti akan ada orang lain yang menorehkan namanya dihatiku, diatas namamu.

cinta pertamaku, andai kau tahu. kaulah cinta pertamaku yang takan bisa terganti. meski suatu saat nanti akan ada yang lain dalam hatiku, meski suatu saat akan kutemukan cinta sejatiku, tapi kau tau? cinta pertama takan tergantikan.
oh bodohnya aku (lagi dan lagi), ku berharap kau menjadi cinta pertama dan cinta sejatiku.
tapi tak apa bukan kuberharap demikian?
tenang saja cinta, aku takan terluka karena ini.
karena aku tahu cinta tak pernah benar-benar melukaiku.
bukan begitu, cinta?

to be continued..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar