Senin, 14 Juni 2010

if i could say it. -_-

Kali ini kuputuskan menyerah pada rayuan bayang-bayang semu itu lagi, lagi dan lagi. Entah telah berapa kali kucoba bertahan untuk tak lagi terperangkap oleh bayang-bayang semu tentangnya. Oh, tapi apa dayaku, inilah aku sosok fana yang tak kuasa menahan godaan bujuk rayu semu itu.
Entah dengan cara apa bayang-bayang itu memerangkapku, dan entah bagaimana itu (hampir) selalu berhasil. Hmm, lagi dan lagi, kumasuki dunia maya dengan segala pesona tentangnya, ohh, dan aku benar-benar terjebak.



Terjebak terlalu dalam hingga begitu sulit untuk keluar. Bagai terjebak dan tersesat dalam inti labirin, labirin yang begitu besar dan rumit. Entah bagaimana dan kapan aku bisa keluar dari sana. Tapi sungguh, aku benar-benar berusaha untuk keluar.
Dalam usahaku tak jarang kutemukan jalan buntu ataupun percabangan yang menuntunku ke jalan buntu lainnya. Kesekian kali usahaku hanya berujung pada titik awal, memaksaku kembali kemana aku memulai usahaku itu.
Ahh, memang bodoh, sungguh bodohnya diriku. Mengapa kubiarkan diriku memasuki labirin itu? Mengapa juga tak kupetakan jalan keluarnya saat kumulai memasukinya. Lalu bagaimana sekarang? Memetakannya sekarang? Sungguh terlambat. Bahkan petunjuk jalannyapun aku sudah lupa. Ah entahlah.
Kebodohan memang. Terjatuh untuk kesekian kalinya. Tapi apa yang membuat itu terdengar lebih bodoh? Aku jatuh (lagi-lagi) dilubang yang sama. Hmm, mungkin memang diriku yang sengaja menjatuhkan diri. Padahal aku tahu pasti dimana aku pernah jatuh, tapi apa, aku kembali ketempat itu dan jatuh (lagi).
Tapi sungguh apa dayaku, aku hanya bisa(untuk sekarang) jatuh ditempat itu. Aku lupa cara jatuh jika tidak ditempat itu.
Kok bisa?
Entahlah.

Dan lagi-lagi kuucapkan dengan tulus.
Untuk dia yang kucinta, semoga bahagia.

1 komentar:

  1. salam blogger ^^
    follow me back yaa.. http://blognguik.blogspot.com

    BalasHapus